Agung Budi Prasetiyono
Dokter Spesialis Penyakit Dalam / Mahasiswa S3 IAIN Metro
Puasa selain sebagai sarana Tarbiyah juga merupakan sebagai sarana pengobatan atau terapi yg sempurna. Salah satu contoh adalah penyakit diabetes atau kencing manis. Secara definisi Disbetes melitus adalah penyakit metabolik yg ditandai dengan kenaikan gula darah atau hiperglikemi yg diakibatkan oleh gangguan dari sel beta pankreas baik sebagian atau mutlak. Dikenal 2 type DM. Type 1 pada anak2 dan type 2 pada dewasa. Sel beta pankreas adalah pabrik hormon insulin sebagai pengendali gula darah. Jadi apabila gula dalam darah meningkat maka insulin ini yg akan bekerja.
Saat orang dalam keadaan lapar memicu pemecahan gula selain gula darah bisa gula di hati gula otot menjadi energi, jadi saat puasa insulin tubuh pada penderita diabetes yg jumlahnya tidak memadai jadi cukup oleh karena karena kalori dalam tubuh yg akan diolah menjadi tidak berlebihan, sehingga pada pasien dengan penggunaan terapi insulin pada waktu puasa terjadi penyesuaian dosis menjadi 25 sd 30 % dan misalnya suntikannya 3x pemberian atau insulin prandial akan menjadi 2x pemberian saja misalnyayg semula disuntikkan 3x sebelum makan maka cukup disuntikkan 2x sebelum sahur dan sebelum buka dan yg satu kali pemberiaan atau atau insulin basal akan dikurangi dosisnya demikian juga obat pil OHO obat hipoglikemik oral.
Indikator untuk keberhasilan kontrol diabetes adalah Hba1c karena didalam komponen hba1c terdapat kadar gula darah. Maka salah satu syarat isthithoah haji adalah nilai kadar hba1c pada penderita DM, untuk hba1c untuk haji apabila kurang dari 10% bila tanpa komplikasi dan kurang dari 8% dengan komplikasi jantung dan ulcus gangren. Pada penelitian ternyata ada penurunan hba1c setelah puasa ramadhan satu bulan penuh. Dari hba1c 7.9 menjadi 7.8 karena baru satu bulan sedangkan hba1c itu ikatan hb dan gula dalam darah dimana sel darah berganti dalam 3 bulan maka pemeriksaan hba1c itu tiap 3 bulan sehingga setelah puasa ramadhan sebaiknya dilanjutkan puasa syawal dan puasa daud karena banyak diabetes yang sudah lepas insulin berkat puasa ramadhan yg diteruskan dengan puasa sunah.
Ayat Al-Quran yang relevan dengan adalah:
QS. Al-Hadid Ayat 2:
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Bagi-Nya kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Dan juga:
QS. Saba’ Ayat 10:
وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُودَ مِنَّا فَضْلًا يَٰجِبَالُ أَوِّبِي مَعَهُ وَالطَّيْرَ وَحَلَوْنَا لَهُ الْحَدِيدَ
“Dan sungguh, Kami telah memberikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman), ‘Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah bersama Daud.’ Dan Kami telah melunakkan besi untuknya.”
Ayat-ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memiliki kekuasaan untuk menciptakan penyakit dan obatnya. Demikian begitu besar faedah berpuasa terutama sebagai salah satu sarana pengobatan.





