UIN Jurai Siwo Lampung kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi melalui penyelenggaraan Workshop Redesain Pengembangan Kurikulum Program Studi Berbasis Outcome Based Education (OBE). Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, sejak tanggal 13 hingga 15 Juni 2025, dan bertempat di ruang perpustakaan Bait al-Hikmah, kampus UIN Jurai Siwo Lampung.
Workshop ini digagas oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Jurai Siwo Lampung sebagai bagian dari upaya strategis untuk menyelaraskan kurikulum pascasarjana dengan tuntutan capaian pembelajaran abad 21, serta memenuhi standar akreditasi nasional maupun internasional. OBE sebagai pendekatan pendidikan yang berfokus pada luaran (outcome) peserta didik, menjadi pilihan utama dalam pembaruan desain kurikulum.
Acara ini diikuti secara aktif oleh seluruh ketua program studi (kaprodi) dan sekretaris program studi (sekprodi) di lingkungan Pascasarjana UIN Jurai Siwo Metro. Di antara peserta yang hadir adalah kaprodi dan sekprodi dari Program Magister Pendidikan Agama Islam (PAI), kaprodi dan sekprodi Program Magister Hukum Keluarga Islam (HKI), kaprodi dan sekprodi Program Magister Pendidikan Bahasa Arab (PBA), kaprodi dan sekprodi Program Magister Ekonomi Syariah (ESY), serta dari kaprodi dan sekprodi program Doktor Pendidikan Agama Islam dan Ilmu Syariah.
Sebagai narasumber utama, hadir Prof. Dr. Een Y Haenilah, M.Pd., guru besar dari Universitas Lampung yang dikenal luas sebagai pakar pengembangan kurikulum dan penjaminan mutu pendidikan. Dalam pemaparannya, Prof. Een menekankan pentingnya setiap program studi memiliki dokumen kurikulum yang tidak hanya memenuhi standar administratif, tetapi juga benar-benar mencerminkan kompetensi lulusan yang diharapkan oleh masyarakat dan dunia kerja.
Lebih lanjut, Prof. Een menjelaskan bahwa pendekatan OBE menuntut adanya rekonstruksi kurikulum yang berbasis pada capaian pembelajaran lulusan (CPL), yang dijabarkan secara sistematis ke dalam capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK), metode pembelajaran, serta strategi penilaian yang terintegrasi. “OBE bukan hanya metode, tapi filosofi pendidikan yang menempatkan mahasiswa sebagai pusat dari seluruh proses akademik,” tegasnya.
Selama tiga hari pelaksanaan workshop, para peserta terlibat dalam sesi diskusi intensif, kerja kelompok, dan praktik penyusunan dokumen kurikulum yang sesuai dengan kerangka OBE. Para kaprodi dan sekprodi secara langsung memetakan ulang profil lulusan, menyusun matriks kurikulum, serta menyesuaikan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan prinsip-prinsip OBE.
Kepala LPM UIN Jurai Siwo Lampung, Dr. Aria Septia Anggarira, M.Pd dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal menuju akselerasi mutu pendidikan berbasis standar internasional. Ia menekankan bahwa keterlibatan aktif pimpinan program studi menjadi kunci sukses dalam proses implementasi kurikulum OBE yang berkesinambungan.
Para peserta menyambut positif workshop ini, menyebutnya sebagai momen penting dalam revitalisasi sistem pembelajaran di tingkat pascasarjana. Dengan adanya workshop ini, diharapkan masing-masing program studi dapat segera menindaklanjuti hasil workshop ke dalam penyusunan kurikulum baru yang lebih relevan dan responsif terhadap perkembangan zaman.
Kaprodi dan sekprodi secara konsisten terlibat aktif dalam seluruh sesi, menyampaikan gagasan, serta menyusun desain kurikulum yang selaras dengan nilai-nilai keislaman, integratif, serta adaptif terhadap perkembangan pendidikan Islam kontemporer. Kehadiran dan kontribusi aktif para kaprodi dan sekprodi mencerminkan keseriusan dalam membekali lulusannya dengan kompetensi keilmuan, pedagogik, serta sensitivitas sosial keagamaan yang kuat. Upaya ini sekaligus menjadi langkah strategis dalam memastikan bahwa lulusan Pascasarjana UIN Jurai Siwo Lampung memiliki kesiapan intelektual dan spiritual dalam menjawab tantangan zaman.
Dengan terselenggaranya workshop ini, UIN Jurai Siwo Lampung semakin mantap melangkah menuju penguatan mutu akademik yang terukur dan berkelanjutan. OBE bukan sekadar metode, tetapi menjadi fondasi utama dalam menjawab tuntutan transformasi pendidikan Islam yang berdampak secara nyata bagi masyarakat.
