Metro, 26 September 2025 – Pascasarjana UIN Jurai Siwo Lampung menyelenggarakan Guest Lecture Series 2 secara daring melalui Zoom Meeting. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Susilo Wibisono, akademisi dari School of Psychology, College of Education and Health, Murdoch University, Western Australia. Acara diikuti lebih dari 200 peserta, terdiri atas dosen dan mahasiswa Prodi Magister Hukum Keluarga Islam. Serta diikuti oleh Prodi lain di lingkungan Pascasarjana UIN Jurai Siwo Lampung, baik program Magister maupun program Doktor.
Tema yang diusung pada Guest Lecture Series 2 ini adalah “Navigating Global Challenges: Strategic Skills for Academics in Research, Teaching, and Engagement”, Dr. Susilo memaparkan beragam tantangan global yang dihadapi dunia pendidikan tinggi, termasuk perubahan iklim, transformasi digital dan AI, ketimpangan sosial-ekonomi, integritas akademik dan misinformasi, kolaborasi lintas budaya, perbedaan antar generasi, hingga erosi demokrasi.
Tantangan Global dan Dampaknya pada Kehidupan Keluarga
Perubahan iklim, menurut Dr. Susilo, tidak hanya menimbulkan anomali cuaca atau bencana alam, tetapi juga berimplikasi pada keberlangsungan keluarga dan komunitas. Misalnya, keluarga di wilayah kepulauan Pasifik berpotensi kehilangan tempat tinggal dalam 10–20 tahun mendatang akibat naiknya permukaan laut. Hal ini menunjukkan bahwa isu ekologi erat kaitannya dengan keberlanjutan sosial dan ketahanan keluarga.
Transformasi digital dan perkembangan Artificial Intelligence (AI) juga menjadi sorotan. Generasi muda kini bercita-cita menjadi content creator, namun tanpa bimbingan etis dari keluarga dan lembaga pendidikan, perkembangan teknologi berisiko menimbulkan disrupsi pada pola belajar maupun integritas akademik. Dr. Susilo menekankan pentingnya mendesain sistem evaluasi yang mendorong mahasiswa berpikir kritis tanpa kehilangan arah akibat gempuran teknologi.
Ketimpangan ekonomi global juga membawa dampak signifikan pada stabilitas keluarga. Jurang kesenjangan yang lebar kerap melahirkan kriminalitas dan tekanan sosial. Kondisi ini menuntut keluarga memiliki ketahanan moral dan spiritual agar tidak tergelincir pada perilaku menyimpang.
Selain itu, perbedaan antar generasi seringkali memunculkan jarak komunikasi dalam keluarga. Generasi Baby Boomers dan Generasi Z, misalnya, memiliki pandangan berbeda tentang pola asuh maupun kebebasan berpendapat. Tanpa pemahaman lintas generasi, potensi konflik dalam keluarga semakin besar.
Pendekatan Systems Thinking
Menjawab kompleksitas tersebut, Dr. Susilo menawarkan pendekatan systems thinking. Akademisi perlu memahami keterhubungan antar faktor—global-lokal, makro-mikro, individu-kolektif—dan bagaimana perubahan kecil bisa memicu pergeseran besar dalam masyarakat. Ia menekankan pentingnya feedback loops (penguatan maupun penyeimbang), menemukan leverage points sebagai momentum perubahan, serta mengakui keragaman perspektif.
“Isu-isu global yang kita hadapi hari ini tidak berdiri sendiri. Semuanya saling terkait, dan keluarga menjadi ruang pertama yang merasakan dampaknya. Karena itu, pendekatan yang etis, kolaboratif, dan berbasis nilai-nilai agama sangat penting,” tegas Dr. Susilo.
Direktur Pascasarjana UIN Jurai Siwo Lampung, Prof. Dr. Suhairi, S.Ag., M.H., dalam sambutannya menyampaikan bahwa forum akademik semacam ini penting sebagai penguatan kapasitas akademik. “Guest Lecture ini dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa dan dosen untuk memperluas wawasan, memperkaya pengalaman, serta meningkatkan daya saing di tingkat global,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab interaktif. Sebagai bentuk penghargaan, Direktur Pascasarjana Prof. Suhairi menyerahkan sertifikat secara simbolis kepada narasumber. Prof. Suhairi berharap forum ini dapat terus dilanjutkan dengan tema-tema berbeda yang relevan dengan kebutuhan zaman, khususnya dalam mengembangkan kajian Hukum Keluarga Islam di tengah tantangan global.
