
Lampung Timur — Pascasarjana UIN Jurai Siwo Lampung terus mengukuhkan perannya sebagai kampus yang tak hanya berfokus pada pengembangan ilmu, tetapi juga pengabdian masyarakat yang berorientasi pada nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. Melalui kegiatan bertajuk “Gerakan Keluarga Maslahah: Program Bimbingan Keluarga Angkatan I dan II”, para dosen turun langsung membimbing 50 pasangan muda di Kabupaten Lampung Timur selama dua hari, 15–16 Oktober 2025, bertempat di aula Kantor Kemenag Lampung Timur.
Program hasil sinergi antara UIN Jurai Siwo Lampung dan Kementerian Agama Kabupaten Lampung Timur ini dirancang khusus bagi pasangan usia pernikahan 0–5 tahun. Tujuannya adalah membantu keluarga muda menumbuhkan keharmonisan, memperkuat komunikasi, serta menanamkan nilai kesetaraan dan tanggung jawab dalam rumah tangga.
Menyemai Harmoni di Tengah Perbedaan
Pada sesi pertama, Dr. Siti Zulaikha, M.H., Kaprodi S3 Ilmu Syariah Pascasarjana, membawakan materi bertema “Strategi Mewujudkan Keluarga Harmonis dan Bebas Konflik.”
Ia mengingatkan bahwa perbedaan pendapat dalam rumah tangga adalah hal yang wajar, namun perlu dikelola dengan komunikasi yang jujur dan empati.
“Keluarga yang kuat bukan yang tanpa konflik, tetapi yang mampu menyelesaikan konflik dengan saling memahami,” ujarnya.
Zulaikha juga mengajak peserta melakukan refleksi interaktif dan permainan komunikasi pasangan, yang disambut antusias dan tawa hangat. Menurutnya, tiga fondasi utama keluarga bahagia adalah kejujuran, pengendalian diri, dan niat memperbaiki hubungan setiap hari.
Keluarga Maslahah: Dari Cinta Menuju Kebermanfaatan
Sesi kedua diisi oleh Prof. Mufliha Wijayati, M.H., dosen Fakultas Syariah UIN Jurai Siwo Lampung, dengan topik “Keluarga Maslahah: Asah Cinta, Cegah Luka.”
Melalui tayangan inspiratif dan interaksi digital, ia mengajak peserta memahami bahwa keluarga tidak hanya tempat bernaung, tetapi juga wadah menebar kebaikan.
“Keluarga maslahah itu bukan hanya yang tenteram, tapi juga yang memberi manfaat bagi sesama,” tutur Mufliha.
Dalam penyampaiannya, ia menekankan lima prinsip keluarga maslahah: kasih sayang, janji kokoh, mu’asyarah bil ma’ruf, musyawarah, serta ridha dan tanggung jawab bersama.
Suasana semakin hangat ketika peserta diajak meneriakkan “Tepuk Sakinah” dan menuliskan komitmen rumah tangga mereka dalam sesi refleksi “Obrolan yang Menyembuhkan.”
Kolaborasi untuk Keluarga Berdaya
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala KUA Kecamatan Labuhan Ratu, yang menegaskan bahwa Gerakan Keluarga Maslahah merupakan inisiatif strategis Kementerian Agama untuk memperkuat ketahanan keluarga dan menekan angka perceraian di masyarakat.
Sementara Kasi Bimas Islam Kemenag Lampung Timur memberikan apresiasi kepada UIN Jurai Siwo Lampung atas kontribusinya menghadirkan pendekatan pendidikan keluarga berbasis nilai Islam moderat.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan sertifikat dan foto bersama, menandai komitmen bersama antara kampus dan Kemenag dalam membangun keluarga yang tangguh, adil, dan penuh kasih.
“Pengabdian ini adalah wujud nyata peran kampus dalam membangun peradaban keluarga yang berkeadilan dan berdaya. Melalui keluarga yang kuat, kita membangun bangsa yang bermartabat,” pungkas Prof. Mufliha.





